Minggu, 15 November 2009


Ini juga di Pantai Sinam Pemangkat. Nampak terlihat perahu nelayan. Sehingga Pemangkat juga merupakan daerah pengahsil ikan terbesar di Kabupaten Sambas. Tapi masih belum maksimal menggarapnya.




Foto: Y.T

Rabu, 11 November 2009

Tenun Sambas


Sambas memiliki kain tenun dengan ciri Khas yang unik dan berbeda dari daerah lain. Budaya turun temurun ini di buat secara manual. selembar kain bisa si selesaikan dalam kurun waktu 2 hari sampai sebualn tergantung corak sulaman benang emasnya.

foto : Har

BERARAK


Ngarak penganten (berarak) adalah salah satu ritual adat budaya sambas dalam pesta yang harus tetap kita jaga dan lestarikan. Ditengah era modern sekarang ini budaya ini sedikit demi sedikit bergeser dengan konsep peresmanan. Pesta perkawinan (walimah) merupakan wujud syukur kedua mempelai dan keluarga besarnya kepada Yang Kuasa sekaligus sekaligus sebagai acara "promosi" bahwa si fulan sudah menikah dengan fulan. Untuk itu kedua mempelai di istemewakan bak raja dan permaisurinya yang terjun ke masyarakat.

foto : Har
Lokasi : Kec Semparuk

Selasa, 10 November 2009


Emper-emper adalah tempat menyimpan barang pecah belah (piring, mangkok dan sebagainya) sekaligus sebagai tempat menyiapkan saprahan sebelum di hidangkan kepada tamu saro'an (Undangan). Emper-emper merupakan sebuah tempat yang sengaja dibuat/dibangun masyarakat terutama untuk pesta besar (>100 saprah) baik itu acara pesta perkawinan, maupun acara lainya yang banyak nyaro'/ ngundang orang lain. Biasanya emper-emper dibuat 2-3 hari sebelum acara dilaksanakan. Untuk petugas yang memfungsikan emper-emper ini adalah masyarakat sekitar tempat dilaksanakannya acara/pesta. Petugasnya ditentukan dalam sebuah musyawarah yang biasa disebut "mullut". Perlu diketahui bahwa biasanya petugas ini adalah relawan, maksudnya tanpa di gaji. Tuan rumah hanya menyediakan makanan dan rokok seadanya.

foto & editing : Har
lokasi : Daerah Kabupaten Sambas

Budaye Buang-Buang


Buang-buang atau yang lebih dikenal mandi buang-buang merupakat suatu rangkaian adat dan budaya sambas dalam pesta perkawinan. Namun seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan terutama di bidang keislaman sebagian masyarakat islam Sambas sudah mulai meninggalkan budaya ini. Pro kontra budaya ini masih hangat dibicarakan antara pemuka agama dan pemuka adat kampung (Melayu Sambas), permasalahnnya adalah antara syirik dan melestarikan budaya. ada suatu kepercayaan masyarakat bahwa budaya ini adalah buang sial dalam membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah dan warahmah. terbesit juga makna menghindari gangguan makhluk halus yang sering mengganggu


foto : Har
Lokasi : Desa Sepinggan Jirak Kec. Semparuk, Sambas

Tanjung batu Pemangkat


Tanjung Batu Pemangkat juga merupakan salah satu objek wisata. Boleh di bilang sebagai objek wisata sejarah. Dimana di daerah Tanjung Batu terdapat rumah dinas kewedanan Belanda di zaman Penjajah. Dan ada makan Obos; orang jago yang mayatnya di pisah-pisah agar tak hidup kmbali. Tapi sayang untuk menuju daerah lokasinya; plang namanya pun seperti tidak di urus. Semoga ini menjadi perhatian bersama sebagai masyarakat Sambas yang peduli akan nilai historis budaya

Foto: Y.T

MASJID JAMI' Sambas Saat Dilihat Dari Seberang Sungai

MASJID JAMI' Sambas Saat Dilihat Dari Seberang Sungai. Indahnya panorama di Sungai Sambas di depan Istana yang sering dikenal dengan "Muare Ulakkan"

Pantai Sinam Pemangkat


Kota Pemangkat yang berjarak sekitar 45 km dari Kota Sambas yang masih daerah bagian dari Kabupaten Sambas memiliki ke-indahan Pantai apalgi menjelang terbenam matahari. Bisa menjadi tempat menghilangkan kepenatan bila letih seharian bekerja





Foto: Y.T

Memancing Di Sungai Sambas


Memancing bukanlah perkara sulit bagi orang Sambas. Sebagai masyarakat yang hidup di tepian Sungai memancing kadang menjadi profesi yang meng-asyikkan. Ada udang galah, ikan tapah dan lain-lainnya yang merupakan ikan air tawar bergizi tinggi. Tidak heran bila orang Sambas di kenal banyak menjadi pemikir karena begitu mudah mendapat suplai protein; khususnya ikan. Cukup memancing dan berbekal perahu dengan umpan kapang (cacing)







Foto: Y.T

Ruangan Istana


Dalam ruangan Istana, aura etnik Melayu begitu kental. Hal ini bisa di lihat dengan banyaknya kain, orden, seprai dan kain-kain di Istana yang bercorakkan warna kuning. Ini lah simbol Melayu Sambas yang juga simbol kerajaan








Foto: Y.T

Jamban


Agar mudah mengambil air Sungai masyarakat Sambas membuat jamban yang menghadap ke sungai. Jamban terbuat dari kayu. Ini merupakan aset turun temurun sebagai masyarakat yang hidup di daerah Sungai Sambas







Foto: Y.T

Danau Sebedang


Danau Sebedang merupakan tempat bersejarah jika merunut cerita rakyat Sambas. Konon legendanya di sekitar danau Sebedang merupakan tempat di makamkannya Bujang Nadi Dare Nan Dung anak dari Raja Sambas yang bernama Tan Unggal; karena giginya yang hanya satu(tunggal).

Bujang Nadi dan Dare Nandung di kebumikan hidup-hidup karena menjalin percintaan saudara sekandung. Tapi sekarang panorama keindahan Danau Sebebang menjadi objek wisata alam yang begitu indah.

jarak Danau Sebedang ke ibukota Kabupaten Sambas sekitar 30 km akses jalannya lumayan bagus. Dari jalan besar sekitar 1 km

Foto: Y.T

Istana Tampak dari Samping


Masjid Jami" Sambas kemegahannya juga bisa di lihat dari samping begitu indah

Jalan Istana



Sebagai daerah peninggalan kerajaan Islam terbesar di kalimantan Barat. Sisa peninggalannya masih bisa terlihat. Setiap nama jalan di Kabupaten Sambas pasti di lengkapi dengan tulisan arab Melayu di plangnya







Foto: Y.T

Bedug Istana


Sambas sebagai negeri yang di kenal dengan Negeri Serambi Mekkah maka masalah keagamaan adalah nomor satu. Dengan Islam yang begitu kental otomatis menjalankan ibadah sholat berjamaah begitu di nomor satukan. Sebagai pertanda telah masuk nya jadwal sholat adalah dengan memukul bedug. Dan ini adalah bedug di Masjid Jami' Sambas











Foto: Y.T

Gerbang keraton


Saat masuk istana maka kita harus melalui pintu gerbang. Yang di depannya ada pos jaga prajurit kerajaan di zaman dulu










Foto: Yooce Tootkey

Tugu Palawan


Ketika kita memasuki kota Sambas maka kita akan melalui Bundaran tugu ini; belok kiri maka kita akan menuju Kampung Lorong bila lurus kita akan menuju ke pasar Sambas

Sabtu, 07 November 2009

Masjid Jami" Sambas


Dalam pemerintahan sultan ke-13 yaiut Sultan Muhammmad Sjafioeddin II (1866-1922) di bangun masjid dengan nama Masjid Jami- sebagai masjid ke-3 yang merupakan salah satu masjid tertua di Kalimantan Barat.
bangunan Masjid yang megah dan bersejarah ini mempunyai arti dan simbolik Sultan M. Sjafioeddin II dan Sultan yang memerintah di Kerajaan Sambas. JUmlah tiang tengah bagian dalam masjid Jami- berjumlah 8 batang yang bermakna pendidirnya adalah Sultan Ke-8 / Sultan ke-14 garis kerajaan Sambas. Atap masjid bertingkat 3. Pendopo Serambi masuk yang terletak di bagian utara, selatan dan satu pendopo masuk lagi di bagian Timur masjid ini. Modal pertama bangunan Masji berasal dari rumah keluarga Sultan Umar Akamuddin III di Desa Tanjung Rangas.

Mimbar masjid yang antik uutk khatib berkhotbah dari kayu berwarna merah ukira ke-emasan kabarnya berasal dipersembahkan para pelaut dan pedagang kepada Sultan.

Pada Mighrab Masjid tergantung sebuah papan besar bertuliskan ayat suci Al-Qur-an. "INNAMA YAGIMURU MASAJIDILLAHU MAN AMMANA BILLAH WAL YAUMIL AKHIR. Artinya: hanya orang-orang yag memakmurkan masjid Allah aalah orang yang beriman engan Allah an hari yang Akhir. (Sumber: Sejarah Kesultanan Sambas, Pemkab Sambas 2001)

Foto: Y.T

Rabu, 04 November 2009

Sambas Perlu Perda Syariat Islam

kita dididik tdk untuk cengeng menghdapi realitas kehidupan yg makin menyedihkan, dan kita hanya menjadi bagian yg menyedihkan pula... ayo semangat, gagas itu penting! Sambas itu punya tokoh Islam yg sangat terkenal seantero dunia, imam besar di masjid nabawi, guru para ulama nusantara muridnya yg terkenal, Syech Arsyad Albanjari (kalsel), Syech Nawawi Albanteni (jabar), Syec Cholil Almaduri (madura), ulama yg melahirkan ribuan ulama di nusantara ini. tapi ketika org luar melihat sambas hari ini, apa yg ada?

eh, kita dididik terlalu cengeng menghdapi realitas kehidupan yg makin menyedihkan, dan kita hanya menjadi bagian yg menyedihkan pula... ayo semangat, gagas itu penting! Sambas itu punya tokoh Islam yg sangat terkenal seantero dunia, imam besar di masjid nabawi, guru para ulama nusantara muridnya yg terkenal, Syech Arsyad Albanjari (kalsel), Syech Nawawi Albanteni (jabar), Syec Cholil Almaduri (madura), ulama yg melahirkan ribuan ulama di nusantara ini. tapi ketika org luar melihat sambas hari ini, apa yg ada?

ini sejarah, tidak bisa kalian nafikan...

dialah (allahyarham) Syech Khatib As-Sambasy

Hapus Kiriman

Sungai Sambas


Sungai Sambas sampai sekarang masih tetap digunakan sebagai alat hak dasar masyarakat Sambas. Mulai sebagai alat transportasi juga digunakan sebagai pendukung kebutuhan hidup. Seperti mandi, mencuci tapi tidak lagi bisa di gunakan sebagai pencukup kebutuhan untuk minum. Sungai Sambas tidak dibenarkan lagi untuk buang air kecil maupun besar karena memang telah menjadi kesepakatan bersama warga Sambas untuk menjaga kebersihannya. Tapi kesadarann untuk tidak membuang Sampah masih rendah sehingga tampak banyak sampah (uras) berserakan di sungai. hal ini yang perlu di fikirkan kedepannya. Sebab sungai bisa menjadi alat pemikat wisata air yang luar biasa apabila di jaga dan di rawat. terlebih Sambas memiliki historis besar tenttang Sungai. Istilah "Muare Ulakan" menjadi tanda sejarah abadi yang tak terbantahkan.


Foto: Yooce Tutkey

Jembatan Batu


Sambas di kenal memiliki kekayaan akan banyaknya sungai. Sungai merupakan sarana transportasi air yang di pakai oleh kesultanan dalam berpergiaan. Sehingga tidak mengherankan apabila di Sambas banyak terdapat jembatan. Bila kita masuk ke kota Sambas kita akan melewati jembatan Batu yang di arsiteki oleh seorang Belanda. Dan jembatan Batu merupakan salah satu jalan untuk menuju ke Kantor Bupati serta mau menuju ke Istana.
Dan orang Sambas sangat tergantung dari keberadaan jembatan ini.



Foto: Yooce Tutkey

Geratak Sabo"


Geratak Sabo' namnya cukup dikenal karena ada lagu Sambas yang menceritakan tentang Banjir besar di Sambas lewat lagu Sambas Kebanjiran.

Ade urang becerite....
Sungai Sambas Kebanjiran....

Sepenggal lagunya. Tapi kondisi geratak Sabo cukup memperihatinkan. Bisa di lihat gambarnya.


Foto: Yooce Tutkey