Dalam pemerintahan sultan ke-13 yaiut Sultan Muhammmad Sjafioeddin II (1866-1922) di bangun masjid dengan nama Masjid Jami- sebagai masjid ke-3 yang merupakan salah satu masjid tertua di Kalimantan Barat.
bangunan Masjid yang megah dan bersejarah ini mempunyai arti dan simbolik Sultan M. Sjafioeddin II dan Sultan yang memerintah di Kerajaan Sambas. JUmlah tiang tengah bagian dalam masjid Jami- berjumlah 8 batang yang bermakna pendidirnya adalah Sultan Ke-8 / Sultan ke-14 garis kerajaan Sambas. Atap masjid bertingkat 3. Pendopo Serambi masuk yang terletak di bagian utara, selatan dan satu pendopo masuk lagi di bagian Timur masjid ini. Modal pertama bangunan Masji berasal dari rumah keluarga Sultan Umar Akamuddin III di Desa Tanjung Rangas.
Mimbar masjid yang antik uutk khatib berkhotbah dari kayu berwarna merah ukira ke-emasan kabarnya berasal dipersembahkan para pelaut dan pedagang kepada Sultan.
Pada Mighrab Masjid tergantung sebuah papan besar bertuliskan ayat suci Al-Qur-an. "INNAMA YAGIMURU MASAJIDILLAHU MAN AMMANA BILLAH WAL YAUMIL AKHIR. Artinya: hanya orang-orang yag memakmurkan masjid Allah aalah orang yang beriman engan Allah an hari yang Akhir. (Sumber: Sejarah Kesultanan Sambas, Pemkab Sambas 2001)
Foto: Y.T
bangunan Masjid yang megah dan bersejarah ini mempunyai arti dan simbolik Sultan M. Sjafioeddin II dan Sultan yang memerintah di Kerajaan Sambas. JUmlah tiang tengah bagian dalam masjid Jami- berjumlah 8 batang yang bermakna pendidirnya adalah Sultan Ke-8 / Sultan ke-14 garis kerajaan Sambas. Atap masjid bertingkat 3. Pendopo Serambi masuk yang terletak di bagian utara, selatan dan satu pendopo masuk lagi di bagian Timur masjid ini. Modal pertama bangunan Masji berasal dari rumah keluarga Sultan Umar Akamuddin III di Desa Tanjung Rangas.
Mimbar masjid yang antik uutk khatib berkhotbah dari kayu berwarna merah ukira ke-emasan kabarnya berasal dipersembahkan para pelaut dan pedagang kepada Sultan.
Pada Mighrab Masjid tergantung sebuah papan besar bertuliskan ayat suci Al-Qur-an. "INNAMA YAGIMURU MASAJIDILLAHU MAN AMMANA BILLAH WAL YAUMIL AKHIR. Artinya: hanya orang-orang yag memakmurkan masjid Allah aalah orang yang beriman engan Allah an hari yang Akhir. (Sumber: Sejarah Kesultanan Sambas, Pemkab Sambas 2001)
Foto: Y.T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar